Mari Berkenalan dengan Glaukoma "Si Pembunuh Mata",- Penyakit ini lebih membahayakan karena dapat menyebabkan buta permanen.
Katarak memang penyakit mata yang sering dijumpai, namun selain katarak penyakit mata lainnya seperti glaukoma patut diwaspadai. DR. dr. Ikke Sumantri, SpM (K), Ketua Glaucoma Service JEC, menjelaskan penyakit mata glaukoma lebih membahayakan dibanding katarak karena dapat menyebabkan buta permanen.
Penyakit mata ini terjadi karena saraf mata mengalami peningkatan tekanan bola mata yang disertai gangguan luas. "Secara umum, penyebab utama glaukoma dengan meningkatnya tekanan bola mata di atas 31mmHg," ujar dr. Ikke saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 22 Februari 2016.
Penyakit mata ini terjadi karena saraf mata mengalami peningkatan tekanan bola mata yang disertai gangguan luas. "Secara umum, penyebab utama glaukoma dengan meningkatnya tekanan bola mata di atas 31mmHg," ujar dr. Ikke saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 22 Februari 2016.
Tekanan bola mata di atas normal yang terus menerus akan merusak saraf penglihatan. Oleh karenannya diperlukan pemeriksaan mata ketika telah berusia 40 tahun ke atas. "Pemeriksaan mata lebih baik satu tahun sekali jika memiliki diabetes, jika umur Anda di bawah 50 tahun cukup lakukan pemeriksaan dua tahun sekali," tambah dr.Ikke.
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dini ialah jalan satu-satunya untuk menghindari kerusakan penglihatan ini. Apalagi jika Anda sudah sadar ada pemicunya yang Anda idap --seperti diabetes.
Selain itu waspadai pula riwayat glaukoma di dalam keluarga, saudara kandung lebih berisiko dibandingkan orangtua dan anak. Tekanan bola mata tinggi, Miopia (kacamata minus) dan hipermetropia (kacamata plus) yang tinggi, diabetes (kencing manis) dengan gula darah tinggi, hipertensi, migrain atau penyempitan pembuluh darah otak, kecelakaan atau operasi pada mata sebelumnya, menggunakan steroid dalam jangka waktu lama dan terus menerus, serta berusia lebih dari 40 tahun.
Glaukoma bisa menyerang siapa saja. Deteksi dini ialah jalan satu-satunya untuk menghindari kerusakan penglihatan ini. Apalagi jika Anda sudah sadar ada pemicunya yang Anda idap --seperti diabetes.
Selain itu waspadai pula riwayat glaukoma di dalam keluarga, saudara kandung lebih berisiko dibandingkan orangtua dan anak. Tekanan bola mata tinggi, Miopia (kacamata minus) dan hipermetropia (kacamata plus) yang tinggi, diabetes (kencing manis) dengan gula darah tinggi, hipertensi, migrain atau penyempitan pembuluh darah otak, kecelakaan atau operasi pada mata sebelumnya, menggunakan steroid dalam jangka waktu lama dan terus menerus, serta berusia lebih dari 40 tahun.
Sakit jantung pun merupakan risiko terkena glaukoma karena aliran nutrisi ke mata dapat berkurang. Mereka yang mengidap asma dan menggunakan obat streoid serta penyakit tulang juga terancam terkena penyakit ini.
"Bagi Anda yang berisiko tinggi dan memiliki faktor risiko seperti yang dijelaskan, disarankan untuk memeriksakan mata secara teratur sejak usia 35 tahun," ujar dr.Ikke lagi.
"Bagi Anda yang berisiko tinggi dan memiliki faktor risiko seperti yang dijelaskan, disarankan untuk memeriksakan mata secara teratur sejak usia 35 tahun," ujar dr.Ikke lagi.
Posted by : obathidrokel99.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar